Selasa, 28 Maret 2017

SEJARAH SEPAK TAKRAW DI INDONESIA DAN DI DUNIA


 
SEJARAH SEPAK TAKRAW DI INDONESIA DAN DI DUNIA
A.     Sejarah Sepak Takraw Di Dunia
Description: http://www.tutorialolahraga.com/2015/11/sejarah-perkembangan-sepak-takraw.html

Sepak Takraw Berasal dari dua kata yaitu "SEPAK" (Malaysia) yang berarti menendang dan "TAKRAW" (Thai) yang berarti Bola ayaman, pemilihan nama untuk permainan ini merupakan kesepakatan dari dua negara pelopor yaitu Malaysia dan Thailand.
Olahraga Sepak Takraw ini pertama kali dimainkan pada masa Kesultanan Melayu pada Abad ke-15 yang pada kala itu dikenal sebagai Sepak Raga, sepak raga ini merupakan olahraga kaki yang menggunakan bola yang terbuat dari Rotan, pada waktu itu tun perak dan tun besar sedang bermain Sepak raga dan secara tidak sengaja bola yang di tendang mengenai tutup kepala Raja Muhamad sehingga membuat nya terjatuh, hal tersebut membuat Raja Muhammad murka dan kemudian Raja Muhammad langsung membunuh tun besar.
Kejadian tersebut membuat para saudara dari tun besar murka dan hendak membalaskan dendam dari tun besar, para saudara dari tun besar tersebut hendak membunuh Raja Muhamad, namu tun perak berhasil menahan mereka dan mengatakan bahwa ia tidak akan mengangkat Raja Muhammad sebagai pewaris Kesultanan. Kemudian setelah kejadian tersebut sultan Mansyus Syach menyuruh anaknya untuk meninggalkan Malaka dan kemudian mengangkatnya sebagai Penguasa di Pahang.
di Bangkok terdapat sebuah monumen yang menggambakan Dewa Hanuman bermain Sepak Takraw beserta pasukan keranya. Sejak saat itu Olahraga Sepak Takraw mulai berkembang dan mulai dimainkan oleh masyarakat Melayu, dan permainan ini mulai berkembang dan mulai diberlakukan perturan-peraturan permainan.
Pada tahun 1866 Asosiasi Olahraga Malaysia mulai menyempurnakan peraturan-peraturan pertandingan olahraga Sepak Takraw.  sejak saat itu perkembangan Olahraga Sepak Takraw ini mengalami perkembangan yang sangat Pesat dan menyebar ke berbagai negara Asia Tenggara.[1]

B.     Sejarah Sepak Takraw Di Indonesia
Menurut sejarah perkembangannya, Sepak Takraw berasal dari olahraga tradisional Indonesia, yaitu : Sepak Raga. Daerah-daerah di Indonesia yang semula mengembangkan permainan ini adalah : Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan.
Semula permainan Sepak raga dimainkan oleh sekelompok bangsawan di daerah-daerah tersebut, kemudian berkembang menjadi permainan rakyat. Sepak raga dimainkan 6 sampai 9 orang secara melingkar di suatu tempat terbuka, sebagai hiburan dan pengisi waktu luang dikala orang menunggu waktu senja.
Beraneka ragam nama jenis permainan Sepak takraw awalnya, seperti di Riau dikenal dengan nama Rago Tinggi, di Bengkulu bernama Cepak, di Sumatera dan Jambi dengan nama Sepak rago, sedang di Sulawesi Selatan bernama Marraga-Akraga.
Ada pendapat bahwa Sepak raga berasal dari daerah Sulawesi Selatan, tetapi hal ini diragukan karena pada saat yang bersamaan daerah-daerah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat juga mengembangkan permainan ini. Ketiga daerah tersebut memang sebagai penghasil rotan yang merupakan bahan baku utama untuk membuat bola takraw, namun memang pada pengembangan olahraga sepakraga selanjutnya Sulawesi Selatan adalah merupakan daerah yang lebih maju dalam memperkenalkan teknik-teknik sepakan dan aturan-aturan permainan olahraga ini, terutama dengan seorang tokohnya yang bernama : Abdul Rahman Daeng Palalo.

Di Sulawesi Selatan sejak awal sudah diperkenalkan macam-macam sepakan, yaitu :

1. Anrong Sempa’, yaitu sepakan yang khusus menggunakan kaki saja. Sepakan ini terbagi
menjadi :
·                      Sempa’ Sarring, yaitu sepakan keras/tinggi.
·                      Sempa’ Biasa, yaitu sepakan biasa tidak begitu keras, tingginya 3 meter.
·                      Sempa’ Ca’di-Ca’di, yaitu sepakan kecil/perlahan-lahan.
2. Ana’ Sempa’, yaitu sepakan dengan menggunakan bagian-bagian badan selain kaki misalnya : tangan, lengan, siku, kepala, perut, bahu, paha, lutut dan lain-lainnya.
Orang-orang Sulawesi Selatan yang terkenal dengan para pelaut Bugis/Makassar yang memiliki keberanian mengarungi samudera luas, membawa permainan sepak raga ke negeri lain. Sewaktu berlabuh, sekedar untuk mengisi waktu senggang, mereka bermain sepak raga. Permainan ini kemudian diikuti penduduk setempat yang akhirnya berkembang sampai desa desa seperti halnya di : Sumatera, Kalimantan, Maluku dan irian jaya.
Pada bulan September 1970 Tim Sepak raga Malaysia (PSM) di bawah pimpinan Encik Khir Johari mantan Menteri Perdagangan Malaysia beserta rombongan mengadakan kunjungan muhibah ke Indonesia. Selama kunjungan tersebut mereka mengadakan demonstrasi memperkenalkan permainan Sepak raga Jaring di beberapa kota, antara lain: Jakarta, Bandung dan Medan.
Kunjungan muhibah dari Tim Sepak raga Malaysia ini mendorong Indonesia untuk berpartisipasi terhadap permainan tersebut, mengingat permainan ini dasarnya dari permainan Sepak raga yang sudah ada di beberapa daerah di Indonesia. Kemudian melalui Rapat Kerja Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda yang diikuti oleh para Asisten III Bidang Olahraga dan Pemuda, Kepala-kepala Kantor Pembinaan Olahraga Pendidikan, Keolahragaan, Kepemudaan dan Pendidikan Masyarakat seluruh Indonesia pada tanggal 29 September – 5 Oktober 1970 di Cipayung Bogor, Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda : Mayor Jenderal Supardi mengintruksikan agar permainan Sepak raga Jaring segera dikembangkan dan dibina di daerah-daerah di Indonesia.
Pada tanggal 16 Maret 1971 dibentuk suatu organisasi yang dinamakan “Persatuan Sepak raga Seluruh Indonesia” (PERSERASI) dengan Ketua Umum : Drs. M. Yunus Akbar, dan sebagai penasehat Mayor Jenderal Supardi (Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda), M.F. Siregar M.Sc. (Direktur Keolahragaan/Sekjen KONI Pusat) dan Soeworo (Wakil Sekjen KONI Pusat).
Semula PB. PERSERASI hanya didukung 4 Pengurus Daerah, yaitu :Sulawesi
Selatan, Riau, Sumatera Barat dan Sumatera Utara
Pada bulan April 1971 Indonesia juga mendapat kunjungan muhibah lagi dari Tim Sepak raga Singapura (PERSES) yang dipimpin oleh Encik Akhmad Ghazali mantan Anggota Parlemen Singapura, untuk melakukan demonstrasi dan pertandingan persahabatan di beberapa daerah di Indonesia.
Menjelang SEA Games yang diselenggarakan di Jakarta tahun 1979 PERSERASI diterima sebagai anggota KONI Pusat.
Pada tahun 1986 PERSERASI menyelenggarakan Konggres ke II di Jakarta. Salah satu keputusannya adalah terbentuk Pengurus Baru dan keputusan lainnya adalah nama Persatuan Sepak raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) dirubah menjadi Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PERSETASI).
PB. PERSETASI periode 1987 – 1991 dipimpin oleh Ir. H. Marjoeni Warganegara sebagai Ketua Umum. Mulai tahun 1992 – 2000 PB.PERSETASI
dipimpin oleh : Prof. Dr. Beddu Amang, MA. (Kabulog). Sejak terpilihnya Beddu Amang, sepak takraw nasional mulai kelihatan gregetnya. Jajaran Bulog dengan Dolognya di berbagai daerah lalu menjadi bapak angkat olahraga ini. Bahkan kemudian mulai tahun 1998 dikembangkan pembinaan Sepak takraw Wanita dan Sepak Takraw Bulatan (Circle Games).
Pada Munas PB. PERSETASI yang dilaksanakan pada tanggal 22 – 30 Agustus 2006 bersamaan dengan Kejuaraan Nasional Antar Regu, hasil musyawarah disepakati semua Pengprov seluruh Indonesia salah satu keputusannya adalah nama “PERSETASI”dirubah menjadi “PSTI (Persatuan Sepak Takraw Indonesia).
Sepak Takraw (jaring/kompetisi) mulai dipertandingkan secara nasional pada PON X tahun 1981 sampai sekarang untuk Putra. Pada PON X/1981 Sepak takraw baru dibina dan dikembangkan oleh 12 daerah (Pengda), sehingga pada PON X dan XI tidak perlu diadakan babak Pra PON atau babak kualifikasi.
Selanjutnya sejak PON ke XII diadakan babak Pra PON atau kualifikasi, berhubung Sepak takraw sudah dibina dan berkembang di seluruh
Indonesia kecuali Propinsi Maluku yang baru tahun 1996 membentuk Pengdanya.
Babak Kualifikasi PON XIV/1996 dan sebelumnya Sepak takraw diadakan di 4 wilayah, babak kuialifikasi yang dikaitkan dengan Kejuaraan Wilayah (Kejurwil) PERSETASI diikuti oleh 26 daerah.
Sepak Takraw Wanita pada PON ke XIII dipertandingkan untuk eksibisi, baru pada PON ke IV/1996 di Jakarta dipertandingkan secara resmi dan diikuti oleh daerah : Riau, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan kalimantan Tengah. Sedang untuk Sepak takraw Bulatan (Circle Game) baru dipertandingkan secara resmi dalam PON ke XV tahun 2000 yang lalu di Surabaya, baik putra maupun putri.
Sudah banyak Kejuaraan yang masuk menjadi kalender PB. PERSETASI untuk kejuaraan Nasional, yaitu : Pekan Olahraga Nasional (PON), Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), Kejuaraan Nasional Yunior, Kejuaraan nasional Senior, Kejuaraan Nasional wanita, Kejuaraan Nasional Antar klub, dan kejuaraan Antar Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia[2]
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulan-olahraga.blogspot.co.id/2015/11/sepak-takraw.html, diakses pada Kamis, 22 september 2016, 15:25.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar