Selasa, 28 Maret 2017

DATA ORDINAL Kegunaan Ciri Data Ordinal Contoh



DATA ORDINAL

Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi diantara data tersebut terdapat hubungan. Data ordinal adalah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus sama.
Dalam ilmu statistika, data berjenis ordinal mempunyai level pengukuran yang lebih tinggi daripada data nominal dan termasuk data kualitatif. Pada data nominal semua data dianggap bersifat kualitatif dan setara, sedangkan pada data ordinal terdapat klasifikasi data berdasarkan tingkatannya.

Kegunaan:
Data ordinal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap objek, tetapi hanya memberikan peringkat saja. Jika kita memiliki sebuah set objek yang dinomori, dari 1 sampai n, misalnya peringkat 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, bila dinyatakan dalam skala, maka jarak antara data yang satu dengan lainnya tidak sama. Ia akan memiliki urutan mulai dari yang paling tinggi sampai paling rendah. Atau paling baik sampai ke yang paling buruk.

Ciri Data Ordinal:
  1. posisi data tidak setara. Dalam kasus di atas, sikap pelanggan yang sangat puas, lebih tinggi dari yang puas. Sikap pelanggan yang puas, lebih tinggi dari yang cukup puas, dst. Angka/tanda bisa dibalik dari 5 hingga 1, tergantung kesepakatan. 
  2. Tidak bisa dilakukan operasi matematika. Tidak mungkin 1+2=3 (yang berarti sangat puas ditambah puas = cukup puas)
  3. data ordinal berlaku perbandingan dengan menggunakan fungsi pembeda yaitu  “>” dan “<”. Walaupun data ordinal dapat disusun dalam suatu urutan, namun belum dapat dilakukan operasi matematika ( +, – , x , : ).

Contoh:
1.      Tingkat pendidikan yang disusun dalam urutan sebagai berikut:
·                      (1)  Taman Kanak-kanak (TK)
·                      (2)  Sekolah Dasar (SD)
·                      (3)  Sekolah Menengah Pertama (SMP)
·                      (4)  Sekolah Menengah Atas (SMA)
·                      (5)  Diploma
·                      (6)  Sarjana
Analisis terhadap urutan data di atas menunjukkan bahwa SD memiliki tingkatan lebih tinggi dibandingkan dengan TK dan lebih rendah dibandingkan dengan SMP.. Sama halnya dengan data nominal, meskipun tingkatannya lebih tinggi, data ordinal tetap tidak dapat dilakukan operasi matematika. Data tersebut tidak dapat dijumlahkan, misalnya SD (2) + SMP (3) ≠ (5) Diploma. Dalam hal ini, operasi  matematika ( + , – , x, : ) tidak berlaku untuk data ordinal Angka yang digunakan hanya sebagai kode/simbol saja, dalam contoh tadi tingkat pendidikan tertinggi adalah ’Sarjana’ dan terendah adalah ’TK’ (Sarjana > Diploma > SMA > SMP > SD>TK).
2.      Kepuasan pelanggan, diklasifikasikan sebagai:
·                      Sangat puas, diberi tanda 1, 
·                      Puas, diberi tanda 2, 
·                      Cukup puas, diberi tanda 3, 
·                      Tidak puas diberi tanda 4, 
·                       Sangat tidak puas diberi tanda 5
3.      Suatu peringkat ranking disuatu kelas misalkan Ihsan ranking 1 dan udin ranking 2 berarti ihsan lebih pintar dari pada udin.
4.      Penghitungan suara dalam pemilu, misalkan total suara Demokrat 60%, PDI 30%, Golkar 20% berarti suara tertinggi di pegang oleh demokrat sebagai peringkat 1, sehinnga menjadi pemenang dalam pemilu tersebut. 
  1. Dalam suatu survei bahwa pelajar di jawa barat 67% mengaku mengalami seks pranikahsedangkan pelajar di jawa timur hampir 84% mengalami seks pranikah, dalam hal ini jawatimur memegang angka tertinggi dalam survei ini. 
  2. Pada tingkatan Taekwondo memiliki beberapa tahapan sabuk misalkan dari awal sabuk putih,kuning, hijau, biru, merah dan yang terakhir hitam. 


TEKNIK DASAR SEPAK TAKRAW




TEKNIK DASAR SEPAK TAKRAW
Seorang Pemain sepak takraw dituntut untuk mempunyai kemampuan atau keterampilan yang baik dalam hal menguasai kemampuan dasar bermain sepaktakraw. Menurut Ratinus Darwis dan Penghulu Basa, (1992: 15). Tanpa menguasai kemampuan dasar atau teknik dasar, maka permainan
sepaktakraw tidak dapat dimainkan dengan baik. Agar dapat melatih penguasaan teknik dan taktik permainan sepaktakraw harus berpedoman pada gerakangerakan yang mudah ke sulit.
Menurut Ratinus Darwis dan Penghulu Basa (1992: 15) ”teknik dasar sepaktakraw terdiri dari: sepaksila, sepakkuda, sepakcungkil, menapak, sepakbadek, heading, mendada, memaha, dan membahu”. Berikut ini teknik dasar sepaktakraw:
1.      Sepak Sila

Menurut Sulaiman, sepaksila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam. Sepaksila digunakan untuk menerima dan menguasai bola, mengumpan untuk serangan smash dan untuk  menyelamatkan serangan lawan.
Teknik melakukan Sepaksila :
·            Berdiri dengan dua kaki terbuka berjarak selebar bahu.
·            Jarak badan terhadap bola kurang lebih sejauh separuh panjang lengan, jadi badan lebih dekat terhadap bola karena kaki pemukul berada dengan posisi seperti orang bersila (ditekuk).
·            Kaki sepak digerakkan melipat setinggi lutut kaki tumpu.
·            Bola dikenai atau bersentuh dengan bagian dalam kaki sepak pada bagian bawah bola.
·            Kaki tumpu agak ditekuk sedikit dan badan dibungkukan sedikit.
·            Kedua tangan dibuka dan di bengkokan pada siku untuk menjaga keseimbangan.
·            Pergelangan kaki sepak pada waktu menyepak dikencangkan.
·            Bola disepak ke atas lurus melewati kepala.
2.      Sepak Kuda (Sepak Kura)
Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan dengan menggunakan kura kaki atau dengan punggung kaki. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan, memainkan bola dengan usaha menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah.
·            Berdiri menggunakan satu kaki dengan sedikit kaki tumpuan di tekuk atau dibengkokkan.
·            Kaki yang akan digunakan menendang diangkat lurus di depan badan setinggi pinggul.
·            Bola ditendang menggunakan punggung kaki.
·            Ketika menendang kaki diluruskan.
·            Ketika menendang, punggung kaki diluruskan dengan gerakan mendorong ke arah depan.
3.      Sepak Cungkil
Sepak cungkil adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari kaki). Digunakan untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-bola yang liar pantulan dari bloking.
4.      Menapak
Menapak adalah menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki. Digunakan untuk : smash ke pihak lawan, menahan atau membloking smash dari pihak lawan dan menyelamatkan bola dekat net (jaring).
·           Berdiri dengan satu kaki serta kaki yang satunya diluruskan di depan badan dengan telapak kaki yang mengarah ke bola.
·            Ketik menendang bola, telapak kaki mendorong ke arah depan.
·            Pandangan diarahkan ke arah bola dan sasaran.
5.      Sepak Simpuh atau Sepak Badek
Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping luar. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari pihak lawan dan mengontrol bola dalam usaha penyelamatan.[1]
6.      Main Kepala (heading)
Main Kepala (heading) adalah memainkan bola dengan kepala. Digunakan untuk menerima bola pertama dari pihak lawan, meyelamatkan bola dari serangan lawan. Bola akan sepenuhnya dicontrol menggunakan kepala dan biasanya digunakan untuk menerima bola pertama atau menahan smash.
7.      Mendada
Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk mengontrol bola untuk dapat dimainkan selanjutnya.
·            Berdiri dengan sikap kuda-kuda.
·            Badan dicondongkan ke arah belakang sambil membusungkan dada.
·            Ketika badan menyentuh bola, badan dikeraskan serta didorong ke depan sampai bola memantul dengan baik.
·            Pandangan diarahkan menuju bola dan sasaran
8.      Memaha
Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola, digunakan untuk menahan, menerima dan menyelamatkan bola dari serangan lawan.
·            Berdiri menggunakan satu kaki dengan lutut sedikit ditekuk.
·            Kaki yang lain diangkat dengan paha yang naik ke atas.
·            Menahan bola menggunakan paha bagian atas.
·            Pandangan ke arah bola dan sasaran[2]
9.      Membahu
Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha mempertahankan dari serangan pihak lawan yang mendadak, dimana pihak pertahanan dalam keadaan terdesak dan dalam posisi yang kurang baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.satujam.com/sepak-takraw/, diakses pada sabtu, tanggal 08 Oktober 2016, 18:52.




[2]http://www.satujam.com/sepak-takraw/, diakses pada sabtu, tanggal 08 Oktober 2016, 18:52.